Monday, December 17, 2012

SARANGHE

Mencoba membuat novel FanFiction. Untuk kesekian kalinya gue coba buat novel lagi. Jadi, selamat membaca. Annyeong!^^

      Hari ini adalah hari pertamaku menjadi mahasiswi di Jungang University fakultas Drama & Theather. Butuh usaha keras untuk aku dapat masuk ke universitas ini dan akhirnya aku terdaftar menjadi mahasiswi di Jungang University. Alasan aku masuk ke universitas ini adalah untuk mewujudkan cita-cita kedua orang tuaku yang sudah meninggal akibat kecelakaan lalu lintas ketika aku berumur 10 tahun. Sepeninggalnya mereka, aku dan kakakku, Leeteuk Oppa diasuh oleh paman kami.
         Lima tahun tinggal bersama, paman akhirnya meninggalkan kami juga seperti orang tua kami. Akhirnya, tinggallah aku hidup berdua bersama Leeteuk oppa1. Setelah lulus SMA dan sebelum perkuliahan dimulai, Leeteuk oppa bekerja keras untuk menghidupi kami berdua. Leeteuk oppa sangat menentang keinginan orang tua kami untuk memasuki sekolah dunia hiburan.
Sejak kecil, cita-citanya ialah menjadi arsitektur dan akhirnya ia terdaftar di Seoul National University. Leeteuk Oppa adalah orang yang sangat penyayang dan menjadi pengganti ayah bagiku. Leeteuk oppa mempunyai sahabat sejak SMA, yaitu Donghae oppa. Aku sering memanggilnya Hae Ya. Leeteuk oppa sudah menganggap seperti keluarganya sendiri dan seperti oppa ke dua untukku. Ketika Leeteuk oppa tidak ada disampingku, Hae Ya ;lah yang selalu menggantikan posisi Leeteuk oppa.
Hae Ya selalu membantuku ketika aku sedang mengalami kesusahan. Ia mengayomi aku seperti dongsaeng2 nya sendiri. Padahal, ia sama sekali tidak mempunyai dongsaeng. Saat ini ia sedang kuliah di Amerika dan sudah tiga tahun belum bertemu dengannya.
“Ya! Park Hara!” Sebuah suara yang memanggil namaku, telah menghentikan langkahku yang sedang berjalan di lobby kampus. Aku menoleh dan mendapati Ryewook dan Kyuhyun sedang berjalan menghampiriku.
“Oh Wookie, Kyuhyuna..” kataku.
“Kau sudah mengambil kertas jadwal kuliahmu ?” Tanya Wookie.
“Sudah. Ini jadwal kuliahku. Waeyo3 ?” Kataku sambil menunjukkan kertas yang berisi jadwal kuliah itu.
Belum sempat Ryewook menjawab, Kyuhyun berkata “Wookie belum mengambil jadwal kuliahnya.” Wookie memukul kepala Kyuhyun. “Ya! Jangan berbicara keras-keras. Aish.” “Mianhe, Wookie. Aku hanya bercanda.” Kyuhyun Tertawa kecil. Aku mengeluarkan kertas jadwal kuliah milik Ryewook di tasku.
“Igo..” Kataku sambil memberikan kertas itu kepadanya.
“ Mwo ? Igosun…Oh! Gomawo Hara Ya. You’re my best friend!” Ryewook mengambil kertas itu dengan gembira.
“Sudah ku duga kau belum mengambil jadwal kuliahmu. Tadi aku mengambil kertas jadwal kuliahku, Sekalian saja aku mengambilkan jadwal kuliah milikmu.” Seruku.
“Gomawo chingu” kata Ryewook sekali lagi.
“Sifat burukmu sama sekali tidak berubah, Wookie. Aish kau tetap saja pelupa.” Kata Kyuhyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Aku melirik jam tanganku, “Oh! Aku harus masuk ke kelas pertamaku sekarang. Mianhe. Aku duluan. Nanti kita bertemu lagi, oke ?” Kataku kepada Ryewook dan Kyuhyun. “Oh Arasto.” Kata Ryewook dan Kyuhyun berbarengan.
Kelas pengembangan diri akan dimulai. Aku pun berjalan tergesa-gesa menuju kelas. Tiba-tiba aku menabrak seorang pria yang tidak ku kenal. Aku terjatuh dan semua barang-barangku keluar dari tasku. “Cheosonghamnida.” Kataku sambil membereskan barang-barang yang keluar dari tas. “Gwaench’ansimnida.” Kata pria itu sambil membantuku membereskan barang-barangku yang terjatuh. “Gamsahamnida.” Kataku sambil membungkuk. Lalu, aku pergi menuju kelas.

                                       ************
Tidak sengaja aku menabrak seorang wanita yang sedang terburu-buru. “Siapa wanita ini ? Apa dia mahasiswi baru ? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya.” Kataku dalam hati. Mungkin ia sedang terburu-buru masuk ke kelas. Aku membantu merapihkan barang-barang yang terjatuh dari tasnya dan memberikan kepadanya. “Gamsahamnida” kata wanita itu. Lalu, pergi terburu-buru. Aku masih di tempat dan melihat kepergian wanita itu. “Dia sangat cantik.” Kataku.


                                    ***************
 Setelah menghadiri kelas pertamaku, telfon genggamku berbunyi. Ku lihat siapa yang menelfon, ternyata Leeteuk oppa yang menelfonku. “Oh waeyo oppa ?” Aku meneriman telfon sambil berjalan menuju kelas berikutnya.
  “Oddie ya ? Jam berapa kau pulang ?” Tanya Leeteuk oppa.
  “Aku masih di kampus, oppa. Baru selesai menghadiri kelas pertamaku. Sekarang aku menuju ke kelas berikutnya. Setelah itu, aku akan part time di cafe Hana unnie. Mungkin aku akan pulang malam. Waeyo oppa ?” Kelas masih sepi ketika aku masuk. Aku duduk di salah satu bangku dengan masih menerima telfon.
 “Ya! Sudah ku bilang kau tidak usah bekerja. Cukup aku saja yang bekerja. Setelah semua kelasmu hari ini selesai, segeralah pulang. Hari ini Donghae pulang dari Amerika. Jika kau ketahuan bekerja, kau mati!” Leeteuk oppa segera menutup telfonnya. “Yoboseyo ? Oppa ? Aish! Kau sangat egois oppa! Adikmu juga ingin membantumu meringankan biaya hidup kita berdua. Aish!” Aku memasukkan telfon genggam ke dalam tas. Beberapa menit kemudian, kelas pun dimulai.

                           *****************                                                                    
   Setelah kelas keduaku selesai, aku tidak mempunyai jam kelas yang lain lagi. Aku ambil telfon genggamku dari dalam tas dan aku mendapat  12 kali telfon tak terjawab dan 10 pesan surat dari Leeteuk oppa yang menyuruhku segera pulang. “Ya! Hara ya! Ayo kita makan di cafĂ© tempatmu bekerja. Aku sudah lapar sekali.” Seru Ryewook yang sedang menghampiriku bersama Kyuhyun.
    “Mianhe. Hari ini aku tidak bekerja dulu. Aku harus segera pulang.” Kataku sambil memasukkan telfon genggam ke tas.
     “Waeyo ? Apa kau sakit ?” Tanya Kyuhyun sambil memegang keningku.
     “Aniyo. Aku tidak sakit.” Kataku sambil melepaskan Tanya Kyuhyun dari keningku.
   “Lalu kenapa kau tidak bekerja hari ini ? Apa kau hari ini akan pergi berkencan ?” Tanya Ryewook meledek. “Ya! Aku tidak mempunyai kekasih. Bagaimana bisa orang yang tidak mempunyai kekasih bisa berkencan ?!” Aku menghela nafas dan melanjutkan berbicara “Leeteuk oppa menyuruhku segera pulang. Sejak tadi ia sudah berkali-kali menelfon dan mengirim pesan surat kepadaku. Oppa chingu hari ini pulang dari Amerika. Jika oppa tau hari ini aku bekerja. Aku bisa dibunuhnya.” Kataku dengan memperagakan orang sedang memotong lehernya.
    “Apa yang kau maksud hyung chingu itu adalah Donghae hyung ?” Tanya kyuhyun.
     “Ya benar.” Jawabku.
“Hara ya, apakah kau tau ?” Aku menggelengkan kepala dan tetap memperhatikan Ryewook berbicara. “Sepertinya Donghae hyung menyukaimu.” Aku tersentak mendengar perkataan Ryewook. “Aniyo. Tidak mungkin dia menyukaiku.” Kataku menggeleng-gelengkan kepala.
“Aku juga berpikiran dengan Wookie….. Ah! Aku ingat! Ketika kita masih duduk di jenjang SMA. Aku pernah melihat Donghae hyung sering mencuri-curi pandang ke arahmu.” Seru Kyuhyun.
Aku masih tidak percaya dengan omongan mereka berdua.
“Kau benar Kyuhyuna. Aku juga sering melihat hyung mencuri-curi pandang melihatmu, Hara.” Kata Ryewook. Aku semakin tidak percaya dengan omongan mereka. Lalu, aku sudahi saja pembicaraan itu.
“Ya! Ya! Kalian bicara apa sih ? Aku sama sekali tidak percaya dengan omongan kalian. Sudah. Aku pulang dulu. Kaelke.” Aku pergi meninggalkan mereka berdua dan pulang menuju rumah.

                        *************************
Ketika aku memasuki halaman rumah, Donghae menyambutku. “Orenmaniyeyo Hara ya ?”

                                                 
                                   *TO BE CONTINUED*