Hari
ini adalah hari pertamaku menjadi mahasiswi di Jungang University fakultas
Drama & Theather. Butuh usaha keras untuk aku dapat masuk ke universitas
ini dan akhirnya aku terdaftar menjadi mahasiswi di Jungang University. Alasan
aku masuk ke universitas ini adalah untuk mewujudkan cita-cita kedua orang
tuaku yang sudah meninggal akibat kecelakaan lalu lintas ketika aku berumur 10
tahun. Sepeninggalnya mereka, aku dan kakakku, Leeteuk Oppa diasuh oleh paman
kami.
Lima tahun tinggal bersama, paman
akhirnya meninggalkan kami juga seperti orang tua kami. Akhirnya, tinggallah
aku hidup berdua bersama Leeteuk oppa1. Setelah lulus SMA dan
sebelum perkuliahan dimulai, Leeteuk oppa bekerja keras untuk menghidupi kami
berdua. Leeteuk oppa sangat menentang keinginan orang tua kami untuk memasuki
sekolah dunia hiburan.
Sejak
kecil, cita-citanya ialah menjadi arsitektur dan akhirnya ia terdaftar di Seoul
National University. Leeteuk Oppa adalah orang yang sangat penyayang dan
menjadi pengganti ayah bagiku. Leeteuk oppa mempunyai sahabat sejak SMA, yaitu
Donghae oppa. Aku sering memanggilnya Hae Ya. Leeteuk oppa sudah menganggap
seperti keluarganya sendiri dan seperti oppa ke dua untukku. Ketika Leeteuk
oppa tidak ada disampingku, Hae Ya ;lah yang selalu menggantikan posisi Leeteuk
oppa.
Hae
Ya selalu membantuku ketika aku sedang mengalami kesusahan. Ia mengayomi aku
seperti dongsaeng2 nya sendiri. Padahal, ia sama sekali tidak
mempunyai dongsaeng. Saat ini ia sedang kuliah di Amerika dan sudah tiga tahun
belum bertemu dengannya.
“Ya!
Park Hara!” Sebuah suara yang memanggil namaku, telah menghentikan langkahku
yang sedang berjalan di lobby kampus. Aku menoleh dan mendapati Ryewook dan
Kyuhyun sedang berjalan menghampiriku.
“Oh
Wookie, Kyuhyuna..” kataku.
“Kau
sudah mengambil kertas jadwal kuliahmu ?” Tanya Wookie.
“Sudah.
Ini jadwal kuliahku. Waeyo3 ?” Kataku sambil menunjukkan kertas yang
berisi jadwal kuliah itu.
Belum
sempat Ryewook menjawab, Kyuhyun berkata “Wookie belum mengambil jadwal
kuliahnya.” Wookie memukul kepala Kyuhyun. “Ya! Jangan berbicara keras-keras.
Aish.” “Mianhe, Wookie. Aku hanya bercanda.” Kyuhyun Tertawa kecil. Aku
mengeluarkan kertas jadwal kuliah milik Ryewook di tasku.
“Igo..”
Kataku sambil memberikan kertas itu kepadanya.
“
Mwo ? Igosun…Oh! Gomawo Hara Ya. You’re my best friend!” Ryewook mengambil
kertas itu dengan gembira.
“Sudah
ku duga kau belum mengambil jadwal kuliahmu. Tadi aku mengambil kertas jadwal
kuliahku, Sekalian saja aku mengambilkan jadwal kuliah milikmu.” Seruku.
“Gomawo
chingu” kata Ryewook sekali lagi.
“Sifat
burukmu sama sekali tidak berubah, Wookie. Aish kau tetap saja pelupa.” Kata Kyuhyun
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Aku
melirik jam tanganku, “Oh! Aku harus masuk ke kelas pertamaku sekarang. Mianhe.
Aku duluan. Nanti kita bertemu lagi, oke ?” Kataku kepada Ryewook dan Kyuhyun. “Oh
Arasto.” Kata Ryewook dan Kyuhyun berbarengan.
Kelas
pengembangan diri akan dimulai. Aku pun berjalan tergesa-gesa menuju kelas. Tiba-tiba
aku menabrak seorang pria yang tidak ku kenal. Aku terjatuh dan semua
barang-barangku keluar dari tasku. “Cheosonghamnida.” Kataku sambil membereskan
barang-barang yang keluar dari tas. “Gwaench’ansimnida.” Kata pria itu sambil
membantuku membereskan barang-barangku yang terjatuh. “Gamsahamnida.” Kataku
sambil membungkuk. Lalu, aku pergi menuju kelas.
************
Tidak
sengaja aku menabrak seorang wanita yang sedang terburu-buru. “Siapa wanita ini
? Apa dia mahasiswi baru ? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya.” Kataku dalam
hati. Mungkin ia sedang terburu-buru masuk ke kelas. Aku membantu merapihkan
barang-barang yang terjatuh dari tasnya dan memberikan kepadanya. “Gamsahamnida”
kata wanita itu. Lalu, pergi terburu-buru. Aku masih di tempat dan melihat
kepergian wanita itu. “Dia sangat cantik.” Kataku.
***************
Setelah menghadiri kelas pertamaku,
telfon genggamku berbunyi. Ku lihat siapa yang menelfon, ternyata Leeteuk oppa
yang menelfonku. “Oh waeyo oppa ?” Aku meneriman telfon sambil berjalan menuju
kelas berikutnya.
“Oddie ya ? Jam berapa kau pulang ?”
Tanya Leeteuk oppa.
“Aku masih di kampus, oppa. Baru
selesai menghadiri kelas pertamaku. Sekarang aku menuju ke kelas berikutnya.
Setelah itu, aku akan part time di cafe Hana unnie. Mungkin aku akan pulang
malam. Waeyo oppa ?” Kelas masih sepi ketika aku masuk. Aku duduk di salah satu
bangku dengan masih menerima telfon.
“Ya! Sudah ku bilang kau tidak usah
bekerja. Cukup aku saja yang bekerja. Setelah semua kelasmu hari ini selesai,
segeralah pulang. Hari ini Donghae pulang dari Amerika. Jika kau ketahuan
bekerja, kau mati!” Leeteuk oppa segera menutup telfonnya. “Yoboseyo ? Oppa ?
Aish! Kau sangat egois oppa! Adikmu juga ingin membantumu meringankan biaya
hidup kita berdua. Aish!” Aku memasukkan telfon genggam ke dalam tas. Beberapa
menit kemudian, kelas pun dimulai.
*****************
Setelah kelas keduaku selesai, aku
tidak mempunyai jam kelas yang lain lagi. Aku ambil telfon genggamku dari dalam
tas dan aku mendapat 12 kali telfon tak
terjawab dan 10 pesan surat dari Leeteuk oppa yang menyuruhku segera pulang. “Ya!
Hara ya! Ayo kita makan di cafĂ© tempatmu bekerja. Aku sudah lapar sekali.” Seru
Ryewook yang sedang menghampiriku bersama Kyuhyun.
“Mianhe. Hari ini aku tidak bekerja
dulu. Aku harus segera pulang.” Kataku sambil memasukkan telfon genggam ke tas.
“Waeyo ? Apa kau sakit ?” Tanya
Kyuhyun sambil memegang keningku.
“Aniyo. Aku tidak sakit.” Kataku sambil
melepaskan Tanya Kyuhyun dari keningku.
“Lalu kenapa kau tidak bekerja hari
ini ? Apa kau hari ini akan pergi berkencan ?” Tanya Ryewook meledek. “Ya! Aku
tidak mempunyai kekasih. Bagaimana bisa orang yang tidak mempunyai kekasih bisa
berkencan ?!” Aku menghela nafas dan melanjutkan berbicara “Leeteuk oppa
menyuruhku segera pulang. Sejak tadi ia sudah berkali-kali menelfon dan
mengirim pesan surat kepadaku. Oppa chingu hari ini pulang dari Amerika. Jika
oppa tau hari ini aku bekerja. Aku bisa dibunuhnya.” Kataku dengan memperagakan
orang sedang memotong lehernya.
“Apa yang kau maksud hyung chingu
itu adalah Donghae hyung ?” Tanya kyuhyun.
“Ya benar.” Jawabku.
“Hara
ya, apakah kau tau ?” Aku menggelengkan kepala dan tetap memperhatikan Ryewook
berbicara. “Sepertinya Donghae hyung menyukaimu.” Aku tersentak mendengar
perkataan Ryewook. “Aniyo. Tidak mungkin dia menyukaiku.” Kataku
menggeleng-gelengkan kepala.
“Aku
juga berpikiran dengan Wookie….. Ah! Aku ingat! Ketika kita masih duduk di
jenjang SMA. Aku pernah melihat Donghae hyung sering mencuri-curi pandang ke
arahmu.” Seru Kyuhyun.
Aku
masih tidak percaya dengan omongan mereka berdua.
“Kau
benar Kyuhyuna. Aku juga sering melihat hyung mencuri-curi pandang melihatmu,
Hara.” Kata Ryewook. Aku semakin tidak percaya dengan omongan mereka. Lalu, aku
sudahi saja pembicaraan itu.
“Ya!
Ya! Kalian bicara apa sih ? Aku sama sekali tidak percaya dengan omongan
kalian. Sudah. Aku pulang dulu. Kaelke.” Aku pergi meninggalkan mereka berdua
dan pulang menuju rumah.
*************************
Ketika
aku memasuki halaman rumah, Donghae menyambutku. “Orenmaniyeyo Hara ya ?”
*TO BE CONTINUED*